Friday, February 5, 2016

Adaptasi

Sebuah kata yang berarti perubahan secara perlahan-lahan menyesuaikan lingkungan sekitarnya. Seperti yang saya alami dalam kurun waktu 3 minggu ini, saya harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang sangat awam buat saya. Saya kadang merasa seperti tercebur ke sebuah lautan, dan hanya dimodali sebuah sekoci kecil untuk bertahan hidup yaitu harapan.

Bisa dibayangkan gak sih di sebuah lautan, dan yang ada dikepala adalah harus menuju sebuah daratan untuk hidup. Either you live it or you leave it! Suck it hard babe! Sekoci digunakan supaya tidak tenggelam, seperti di film Life of Pi, menghindari si harimau yang ada di kapal dia berenang sampai hampir lumutan dan mulut tidak hanya retak tapi hancur. Pada akhirnya si Pi berdamai dengan si harimau dan akhirnya bisa sampai daratan. Yah, kurang lebih saya mungkin harus begitu, harimau tersebut adalah rasa takut saya dan saya harus mencari cara bagaimana mengalahkan rasa takut tersebut supaya saya berhasil dalam kehidupan pekerjaan saya. Seperti yang orang-orang hebat bilang, let your success be your noise. He eh dahhh kalau kata saya, syukur kalau semua target bos yang di serahterimakan kepada saya dapat saya raih, itu saya akan sujud syukur dan mungkin makan sama orang-orang terkasih berbagi bahagia. Oh iya, bagian yang itu mungkin tergantung hepeng, saya takut ditagih soalnya di kemudian hari.

Kembali lagi ke lautan, di beberapa minggu awal saya merasa hilang arah. Pertama, karena bisnisnya berbeda sekali dengan bisnis saya sebelumnya. Totally new, totally different, needs more than effort, but a real motivation to learn it. Kedua, saya termasuk manusia yang agak susah harus hidup sendiri. Walau terlihat seperti perempuan baja yang suka jalan sendiri dan berani, actually, hmmmm..yah kurang lebih agak begitu tapi gak terlalu begitu. Hahahahahhahaha!! Gotcha! So, makan siang sendiri itu buat saya agak susah, walau pada akhirnya sih bisa juga sih, walau mati gaya kayanya setiap kali makan. Syukurnya, teman-teman saya belum melupakan saya, kadang mereka suka berkunjung dan menemani saya, I'm one lucky bitch!

Kembali lagi ke lautan dan hilang arah, seperti embun yang menghiasi kacamata dan pada akhirnya kacamatanya berkabut dan tidak terlihat apa-apa. Kali ini saya mulai me-lap kacamata saya, kalau sebelumnya, kuping saya buka lebar-lebar untuk menyerap semuanya yang diberikan oleh sekeliling, termasuk sindiran gak penting karena potong rambut, pada akhirnya saya mulai menemukan kerangka dalam pekerjaan saya. Jadi, akhirnya saya menemukan kompas tersembunyi di salah satu sudut sekoci. Tertolong, saya akhirnya tahu mana Utara dan Selatan, walau tidak menyelesaikan masalah, karena saya belum tahu daratannya dimana cuy?? Di kanan? Di Kiri? Di depan atau di belakang gue??

Tapi seperti yang dibilang semua orang hebat, saya harus menyandarkan diri saya kepada Tuhan. Dia pasti akan mengarahkan saya ke daratan yang baik, somehow! Kadang kita harus menyerah kepada rencanaNya, walau kita tidak akan pernah tahu apa maksud dibelakangnya. Kalau bakwan, kita bisa liat udangnya, ini sepertinya walau kita makan molen, tahu, tempe, bakwan and the whole gorengan and the gang, kita tidak akan pernah tahu rencananya maunya kemana. Udah lah percaya ajah, gitchuuu!

Seakan-akan iman saya atau tingkat relijius saya tiba-tiba melesat tinggi ke surga?? Tidak sama sekali, seperti sebesar biji sesawi juga belum sih #nunduk #malu. Sebenernya saya udah capek aja nanya mulu kenapa..jadi lah seperti ini. So, if now I'm in the middle of the ocean, so be it! Selama harimau nggak ada di sekoci saya, tidak perlu khawatir sepertinya saya. Cuman saya nggak bisa berenang T_T.

Cukup sekian catatan di sore ini, sebelum kegilaan saya makin meningkat! Have a great day people, please do comment, so I won't feel talking alone! XD

Selamat Taon Baru Cina juga yakkkk


XOXO,
b100me

No comments:

Post a Comment